Rabu, 22 Agustus 2012

Benarkah Beruang Kutub adalah Hewan pemangsa Terbesar di Darat?


Kalian pernah melihat beruang kutub di televisi? Menurut kalian, apa warna bulunya? Apakah kalian menjawab putuh? Kalau ya, berarti kalian salah terka. Pasalnya, warna bulu hewan pemangsa itu sejatinya bening seperti kaca. Tetapi, karena pantulan dari es, maka warna tersebut terbias menjadi putih.

Warna bulu merupakan salah satu persepsi keliru terhadap beruang kutub. Ada kekeliaruan lainnya, yakni banyak orang menduga beruang kutub hidup di lapisan es. Padahal, tidak demikian. Binatang pemangsa anjing laut itu lebih banyak menghabiskan waktu dengan berenang di laut, hanya sesekali saja mereka berada di lapisan es yang dingin.

Lalu, benarkah beruang kutub adalah hewan pemangsa terbesar yang hidup di darat? Ya, beruang kutub memang merupakan pemangsa terbesar yang hidup di darat. Bayangkan saja, bobot tubuhnya bisa mencapai satu ton. Bandingkan dengan bobot manusia yang paling berat hanya berkisar seratus kilogram.

Beruang kutub memiliki daya penciuman yang tajam. Ia bisa membaui anjing dari jarak 1,6 km. Bahkan, meski mangsanya itu mengubur diri di bawah lapisan es. Selain anjing laut, makanan favoritnya adalah ikan duyung dan beruang laut.

Masa hidup beruang kutub sekitar 15 tahun hingga 18 tahun. Sang betina mulai melahirkan anak pada usia 4 hingga 5 tahun. Seumur hidup, induk betina hanya melahirkan paling banyak 5 anak. Bayi beruang disebut cub. Bayi beruang dilahirkan dalam liang es atau gua.

Beruang kutub hanya dijumpai di kutub utara. Tak ada binatang serupa di kutub sealatan. Mereka menempati lima wilayah di lima negara, yakni Denmark (Green Land), Norwegia, Rusia, Amerika Serikat (Alaska), dan Kanada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar